REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - FBI mengatakan Kamis bahwa kuliah kritis tentang Islam di akademi training mereka telah dihentikan. Salah satu mata kuliah menyebutkan, antara lain, bahwa Muslim lebih saleh memiliki peluang lebih besar untuk melakukan kekerasan.
Dalam bahan-bahan untuk presentasi instruksional disebutkan bahwa arus utama Muslim Amerika cenderung memposisikan diri sebagai simpatisan teroris; bahwa Nabi Muhammad adalah seorang pemimpin yang dikultuskan; dan bahwa praktik pengumpulan amal dalam Islam tidak lebih dari suatu mekanisme pendanaan untuk pertempuran.
FBI tidak mengidentifikasi siapa pemateri dalam training itu. Namun situs wired.com yang pertama kali membocorkan pelatihan itu menyebut seorang analis intelijen FBI bernama William Gawthrop sebagai sumber untuk banyak materi. Dia sebelumnya bekerja pada departemen kontraintelijen di lembaga itu.
Seorang pejabat penegak hukum federal, berbicara dengan syarat anonim tentang masalah pelatihan internal FBI, mengatakan kuliah itu hanya diberikan selama tiga hari pada April lalu.
Adalah Wired.com yang pertama mempublikasikan adanya pelatihan itu. Kuliah kritis atas Islam diberikan kepada seluruh agen FBI.
Sejak serangan teroris 11 September 2001, FBI telah menekankan pentingnya bekerja dengan para pemimpin dalam komunitas Muslim sebagai bagian penting dari perang melawan terorisme.
Soal pelatihan itu, mereka berdalih tujuan dari program pelatihan adalah untuk memberikan pandangan yang berbeda, tetapi dengan keseimbangan dan konteks yang tidak berlawanan.
Juru bicara FBI, Christopher Allen, mengatakan bahwa pasca kuliah, perubahan kebijakan telah dilakukan untuk lebih memastikan bahwa semua pelatihan konsisten dengan standar FBI.
bukan Mem PRO/KONTRA kan... tapi itu tergantung dari individual masing2 gannn
BalasHapus