Pages

Pengurus DPD BKPRMI Kota Makassar

Dokumentasi bersama Pengurus Periode awal Mudzakkir Ali Djamil.

Selamat dan Sukses

Musyawarah Daerah DPD BKPRMI Kota Makassar ke - 9.

Mudzakkir Ali Djamil

Terpilih kembali untuk periode ke dua dengan musyawarah mufakat.

Fasi ke-7 di Bone

Festival Anak Saleh Indonesia ke-7 diadakan di Bone Sulawesi Selatan.

Dokumentasi FASI KE-7 Bone

Juara Umum direbut tuan rumah DPD BKPRMI Bone.

Selasa, 20 Desember 2011

Masjid Cheng Hoo akan dibangun di Makassar

Saya mendapat sms dari ikhwah , yang mengabarkan bahwa akan dibangun masjid berarsitek china, yang mirip masjid cheng Hoo di surabaya kali ya. dan minta tolong untuk disebarkan kepada ikhwa yang lain siapa tahu bisa memberi donasi..untuk bekal akhirat...iya nggak?
Insya Allah rencananya akan dibangun di perbatasan gowa-makassar, tepatnya di Jalan Hertasning Baru dan bagi anda yang ingin berpartisipasi atau menyumbangkan dananya bisa ditransfer via bank Mandiri: 152 002 8080808 atau BCA : 7685 01 8080 a/n PEMB.MASJID CHENG HOO. SILAKAN BER DONASI. SYUKRAN

Kamis, 29 September 2011

5.000 Mushaf Al Quran untuk Warga Makassar

MAKASSAR,TRIBUN-TIMUR.COM - Jamaah Calon Haji Makassar menghibahkan 5 ribu eksemplar mushaf Al Quran ke Pemkot Makassar. Menurut Kepala Kanwil Kemenag Kota Makassar, Abdul Wahid, hibah ini sebagai wujud komitmen calon haji Makassar untuk implementas iMakassar bebas dari buta aksara Al Quran.

"Pak Wali, masing-masing jamaah menghibahkan minimal satu mushaf. Harapannya bisa bermanfaat untuk pemberantasan buta aksara Al Quran," kata Wahid saat pelepasan JCH Makassar di Masjid Raya Makassar, Kamis (29/9/2011).

JCH Makassar tahun ini berjumlah 1.137 jamaah. Daftar tunggu hampir 23 ribu. Jamaah Haji Makassar mulai masuk asrama Haji Sudiang Embarkasi Makassar, Jumat (30/9). Kloter pertama embarkasi Makassar diisi kloter asal Makassar, Sabtu nanti.(*/tribun-timur.com)

Rabu, 21 September 2011

Tips Ringan Menghafal Al-Qur'an

Anda sedang dan ingin menghafalkan Al-Qur'an dengan baik, tapi bingung, merasa kesusahan? Belum lagi kalau menghafalnya itu seorang diri alias otodidak dan belum punya pembimbing? nih.. saya bagi pengalaman sedikitstep by step:

1. Usahakan mushaf yang anda pegang adalah mushafayat-ayat pojok (yang setiap halamannya diakhiri ayat-ayat pojok, karena itu standar bagi para penghafal)

2. Cari tempat yang mendukung dan bisa mengkondisikan diri dan pikiran menjadi tenang dan fresh, misalnya mesjid, musholla, kamar dan tempat-tempat yang sepi dan sunyi.

3. Mulai dari ayat-ayat yang kira-kira paling mudah dihafal seperti juz Amma (juz 30), juz 29, 28 dst, lima juz terakhir lah, karena semua itu ayat-ayat nya masih pendek dan standar 'susah'. Sebab kalau itu sudah berhasil kita lewati Insya Allah semua surat akan lancar..

4. Sebelum ayat yang dimaksud anda hafal, usahakan dibaca berulang-ulang sampai lidah kita lancar membacanya, akrab dan berkali-kali terlintas di benak / memori. Yaah, misalnya setengah halaman (7 baris) dibaca 7-10 kali. jangan sekali-kali menghafal jika anda belum membacanya sama sekali..

5.Setelah itu baru mulai dihafal satu persatu ayat-ayatnya.

6. Nah di sini, anda akan tahu kadar dan kekuatan daya ingat anda..

7. Ingat!! hafalan yang anda hafal (misalnya pagi ba'da subuh) dengan baik, belum tentu masih akan anda ingat di sore harinya. Karena tabiat orang Indonesia (menurut banyak sumber he he, issu baik) itu 'cepet dapetdan cepet pula hilangnya'.

8. Kalau anda sudah hafal setengah halamannya, coba jeda sedikit dengan melakukan aktifitas lain yang ringan..

9. Selang beberapa menit, taruhlah setengah jam, anda baca lagi hafalan yang sudah dihafal setengah jam yang lalu biszhohril ghaib (tanpa melihat mushaf)

10. Jika anda masih bisa membacanya dengan baik, berarti kemampuan anda cukup bagus..next, coba anda selingi dengan jeda ditinggal barang 3 jam, 4 jam sampai setengah hari..Jangan tambah dulu hafalan anda..minimal sehari 3 baris..ya kalau kuat setengah halaman..

11. Lalu ulang lagi hafalan yang anda hafal di pagi hari..Apabila masih lancar, maka Insya Allah anda punya potensi menghafal lebih banyak lagi..

12. Remember! Bahwa hafalan baru bisa dibilang teruji kelancarannya bila ia sudah berjalan dengan rentang waktu yang cukup lama sesuai dengan tingkat review /muroja'ahnya. Semakin banyak anda mereview sebuah hafalan, maka akan semakin kuat pula hafalan itu..begitu pula sebaliknya..semakin jarang diulang, maka akan semakin mudah hafalan itu 'permisi' dari memori anda..

13. Perlu dilatih, metode ini: Ketika anda sudah yakin ayat-ayat yang anda hafal itu melekat dalam ingatan anda, coba deh meletakkan mushaf yang anda gunakan agak jauh dari posisi anda..Mis: kalau diawal anda memegang mushaf, coba sekarang letakkan ia 5 meter dari posisi anda, lalu 10 meter, and then 20 m dst. Apa gunanya? cara ini untuk menguji seberapa kuat hafalan anda saat mushaf tidak bersama anda..Sebab nantinya kalau sudah hafal dan mulai dipakai di banyak event, tentunya kita akan membacanya dengan hafalan (memorize) bukan dengan mushaf lagi. Berarti khan harus sudah siap everything..Tidak lagi bergantung pakaimushaf.

14. Lama-kelamaan anda akan teruji membacanya tanpa mushaf dan dengan PD, karena mushaf tidak selalu bersama anda saat anda sibuk dengan aktivitas lain..

15. Usahakan hafalan anda yang sudah matang dan lancar direview setiap saat, di manapun (tentunya tempat yang suci yaah) dan kapanpun. Lebih bagus kalau dibaca saat anda santai, ketika menunggu seseorang, menyendiri dll.

16. Saya sarankan anda menghafal dan memuroja'ahnya dengan rekan seperjuangan atau minta disimak sama orang yang anda percayai..

Itu saja dulu mungkin resep dari saya..nantikan kiat lainnya..

Selamat mencoba..semoga sukses Good luck..

Minggu, 18 September 2011

Sisi lain Muammar Khadafi



Sidang putusan digelar di Mahkamah Konstitusi (MK), Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (20/6/2011). Putusan MK itu tertuang dalam No:005/UUP-IX/VI/2011 tentang masa jabatan pimpinan KPK. MK mengabulkan permohonan ICW dan Koalisi Masyarakat terkait masa jabatan pimpinan KPK Busyro Muqoddas.

Namun Fraksi Partai Golkar, PDIP dan Partai Hanura dalam Komisi III DPR menganggap logika putusan MK seharusnya berlaku ke depan (prospektif).

Tanggapan:
Komisi III DPR yang menganggap logika putusan MK seharusnya berlaku prospektif, itu tidaklah logis. Mengapa?
Pertama, Putusan MK yang tertuang dalam No:005/UUP-IX/VI/2011 tentang masa jabatan pimpinan KPK itu dalam konteks uji materi pasal 34 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK terkait masa jabatan Busyro Muqoddas yang diajukan oleh ICW dan Koalisi Masyarakat.
Kedua, tidaklah haram Putusan MK berlaku retroaktif, yaitu dalam Putusan MK sebelumya tentang perhitungan tahap III penetapan anggota DPR, yang diberlakukan secara retroaktif dalam hal penetapan anggota DPR pada Pemilu 2009.
Ketiga, jika putusan MK seharusnya berlaku prospektif, berarti masa jabatan Busyro hanya setahun dan itu mubadzdzir karena proses seleksinya memakan waktu dan biaya yang mahal.
-- AN ALMBDzRYN KANWA AKhWAN ALSyYThYN (S. BNY ASRAaYL, 17:27), dibaca: innal mubadzdziriina kaanuu ikhwaanasy syayaathiin (s. banii israaiil), artinya:
-- Sesungguhnya para mubadzdzirin (pemboros) itu adalah saudara-saudara setan-setan.

***

-- WLA YJRMNKM SyNaAN QWM 'ALY ALA T'ADLWA (S. ALMAaDt, 5:8), dibaca: walaa yajrimannakum syana-aanu qawmin 'alaa allaa ta'diluu, artinya:
-- Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.

Setelah Muammar Qaddhafi lengser dari kekuasaan banyak-banyak ditampilkan dalam nuansa kebencian oleh media massa sebagai diktator kejam, seorang tukang jagal, seorang pria yang mengalami delusi.

MOGILNOYE, KOMPAS.com - Mata cokelat Oksana Balinskaya 25 tahun, yang hampir dua tahun bekerja sebagai salah satu dari lima perawat asal Ukraina untuk Muammar Qaddhafi, melihat sosok Qaddhafi dalam terang yang berbeda. Perempuan itu dulu memeriksa tekanan darah Qaddhafi, memonitor jantungnya, menusuk Qaddhafi dengan jarum untuk mengambil darahnya, memberinya vitamin dan pil untuk menyembuhkan penyakitnya, meskipun Qaddhafi tampaknya tidak memiliki banyak penyakit. Qaddhafi seorang pria sehat.

Ketika itu Balinskaya bahkan punya panggilan khusus untuk Qaddhafi, yaitu "Daddy". Semua perawat Ukraina memanggil dia begitu. Itu merupakan nama panggilan yang digunakan ketika berbicara tentang Qaddhafi di antara mereka sendiri, tanpa menarik perhatian. "Daddy beri kami pekerjaan, uang dan kehidupan yang baik," katanya seperti dikutip CNN, Minggu (4/9/2011).

Balinskaya dulu bergantian dengan para perawat lain mengawal Qaddhafi dalam perjalanan ke luar negeri. Keberadaan mereka di sekitar Qaddhafi kadang-kadang memicu desas-desus di media tentang harem Qaddhafi. Namun semua yang dikatakan tentang Qaddhafi tampaknya bertentangan dengan apa yang Balinskaya tahu tentang pria itu, termasuk tuduhan bahwa mereka disiksa dan dilecehkan.

"Penampilan kami sangat sederhana sehingga tidak menarik perhatian siapa pun," kata Balinskaya. "Kami tidak pernah mengenakan lipstik ketika pergi ke rumahnya."

Balinskaya selalu dikelilingi orang-orang lain: istri Khadafy, anak-anak, cucu, para pejabat lingkaran dalam kekuasaannya. "Tak seorang pun dari kami yang pernah hanya berduaan dengan dia," katanya. "Bahkan tidak ada satu kamar di rumahnya di mana kami mungkin bisa ditinggal berduaan dengan dia."

Maka, dia terkejut dengan gosip bahwa Qaddhafi punya hubungan seksual dengan para perawat luar negerinya. Perawat kawakan Ukraina, Galina Kolonitskaya, 38 tahun, yang telah bekerja dengan Qaddhafi selama hampir satu dekade, digambarkan dalam kawat-kawat diplomatik AS yang diposting WikiLeaks sebagai "si pirang yang menggairahkan" yang "tahu rutinitas Qaddhafi."

"Galina perawat yang sama seperti kami semua," kata Balinskaya. "Dia tentu saja seorang wanita yang sangat menarik dan sangat baik hati. Dia banyak membantu saya. Saya tidak tahu siapa yang menciptakan citra tentang kami para perawat, serta tentang pengawal wanitanya," katanya. "Bagaimana bisa orang yang berpikiran waras menganggap bahwa kami bisa punya hubungan intim dengan Qaddhafi?"

Balinskaya dan Kolonitskaya meninggalkan Libya pada Februari lalu ketika pemberontakan terhadap Qaddhafi. Namun bukan hanya ancaman perang itu yang mendorong Balinskaya untuk pulang. Dia sedang hamil ketika itu dan perutnya mulai kelihatan membesar. Dia lalu kembali ke tempat asalnya bersama suaminya, Dejan, 38 tahun di Mogilnoye, sebuah desa di selatan Kiev. Bulan lalu, ketika rejim Qaddhafi lengser, Balinskaya melahirkan seorang bayi laki-laki.

Para wartawan yang ingin mendengar kisah-kisah Kolonitskaya tentang Qaddhafi, berbaris di pintu apartemennya. "Semua gosip tentang Kolonitskaya tidak benar," kata Balinskaya. Dia benar-benar muak. "Para perawat," kata Balinskaya, "tidak punya hubungan pribadi dengan Qaddhafi."

"Qaddhafi cukup perhatian pada kami," kata Balinskaya. "Dia bertanya kepada kami apakah kami bahagia dan apakah kami punya segala sesuatu yang kami butuhkan." Qaddhafi selalu memperlakukan kami dengan sangat baik. Balinskaya menyayangkan apa yang terjadi pada bangsa itu. "Jika bukan Qaddhafi, siapa lagi yang akan membangun negara itu?" katanya. "Dialah yang membangun Libya. Dia yang memindahkan rakyat Libya dari punggung unta ke dalam mobil."

WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 18 September 2011






Posted by H. M. Nur Abdurrahman

Jumat, 16 September 2011

Islam yang Saleh lebih Berbahaya?



REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - FBI mengatakan Kamis bahwa kuliah kritis tentang Islam di akademi training mereka telah dihentikan. Salah satu mata kuliah menyebutkan, antara lain, bahwa Muslim lebih saleh memiliki peluang lebih besar untuk melakukan kekerasan.

Dalam bahan-bahan untuk presentasi instruksional disebutkan bahwa arus utama Muslim Amerika cenderung memposisikan diri sebagai simpatisan teroris; bahwa Nabi Muhammad adalah seorang pemimpin yang dikultuskan; dan bahwa praktik pengumpulan amal dalam Islam tidak lebih dari suatu mekanisme pendanaan untuk pertempuran.

FBI tidak mengidentifikasi siapa pemateri dalam training itu. Namun situs wired.com yang pertama kali membocorkan pelatihan itu menyebut seorang analis intelijen FBI bernama William Gawthrop sebagai sumber untuk banyak materi. Dia sebelumnya bekerja pada departemen kontraintelijen di lembaga itu.

Seorang pejabat penegak hukum federal, berbicara dengan syarat anonim tentang masalah pelatihan internal FBI, mengatakan kuliah itu hanya diberikan selama tiga hari pada April lalu.

Adalah Wired.com yang pertama mempublikasikan adanya pelatihan itu. Kuliah kritis atas Islam diberikan kepada seluruh agen FBI.

Sejak serangan teroris 11 September 2001, FBI telah menekankan pentingnya bekerja dengan para pemimpin dalam komunitas Muslim sebagai bagian penting dari perang melawan terorisme.

Soal pelatihan itu, mereka berdalih tujuan dari program pelatihan adalah untuk memberikan pandangan yang berbeda, tetapi dengan keseimbangan dan konteks yang tidak berlawanan.

Juru bicara FBI, Christopher Allen, mengatakan bahwa pasca kuliah, perubahan kebijakan telah dilakukan untuk lebih memastikan bahwa semua pelatihan konsisten dengan standar FBI.

Selasa, 13 September 2011

Al Quran Salah Cetak Menyebar di Arab Saudi



REPUBLIKA.CO.ID, Kantor Berita Fars melaporkan, Wakil Menteri Keislaman di bidang penerbitan dan penelitian, Mosaid Al-Hadisi dalam wawancaranya dengan Koran Saudi, Al-Watan mengatakan, "Sebagian Alquran yang dijual di toko-toko buku Saudi salah cetak."

Sebagian Alquran tersebut berada di tangan para jamaah umrah di Mekah dan Madinah. Di atas Alquran tersebut tertulis nama pemberi wakaf. Tertulis pula bahwa Alquran tersebut diterbitkan oleh penerbitan Suriah dan Lebanon.

"Melihat kenyataan ini maka kami menuntut pengumpulan semua Alquran tersebut," katanya menegaskan. Al-Hadisi menambahkan, sebagian pegawai penerbit yang mencetak Alquran tersebut adalah non-Muslim.

"Kementerian bagian keislaman telah menerima sebuah Alquran cetakan Cina. Bentuk cetakan tersebut seperti hasil penerbitan Fahad tapi hisbnya kurang sempurna," tutur al-Hadisi.

Seraya menyinggung tentang masyarakat yang lebih cenderung mencari Alquran dengan harga murah, al-Hadisi mengatakan, "kekhawatiran kita tidak terbatas hanya pada penjualan Alquran tersebut, namun juga terhadap para pedagang yang mengekspor Alquran tanpa melalui bea cukai. Sementara pihak kerajaan melarang segala bentuk impor Alquran. Dua tahun lalu, telah dibentuk komite yang meneliti al-Quran impor dengan harga murah. Komite itu telah mendeteksi 60 kasus."

Berdasarkan laporan tersebut, sebagian besar kebutuhan para jamaah haji dan bahkan kain kafan Arab Saudi diimpor dari Cina. Dan hal ini amat wajar jika Alquran cetakan Cina juga diimpor Saudi. Akhir-akhir ini, di Saudi dijual kain atau kayu bertuliskan ayat-ayat Al-Quran dari Cina yang salah cetak.

Senin, 05 September 2011

Mushab bin Umair

Masyarakat Yastrib yang terdiri dari berbagai suku, selalu dalam kondisi terpecah dan saling curiga, ditambah dengan intrik-intrik Yahudi yang selalu meniupkan rasa permusuhan di antara mereka. Saat itu opini umum, jalur ekonomi dan politik dikuasai oleh orang-orang Yahudi. Sistem riba yang diterapkan Yahudi sangat mengganggu roda perekonomian, dimana kesenjangan antara kaya dan miskin teramat kentara. Keadaan diperparah dengan kepercayaan tradisi leluhur dan animisme yang membelenggu cara berpikir masyarakat.

Maka penduduk muslimin Yastrib yang masih sedikit jumlahnya memutuskan untuk mengirimkan delegasi menghadap Rasulullah, meminta kepada beliau agar mengirimkan seorang da'i dan instruktur ke Yastrib. Rasulullah sangat menghargai nilai strategis yang telah diputuskan oleh kaum muslimin Yastrib, beliau juga sangat memahami obsesi yang mereka miliki saat itu. Beliau mengabulkan permohonan delegasi Yastrib dengan menunjuk Mush'ab al-Khair bin 'Umair RA. Tentunya bukan tanpa alasan Rasulullah memilih pemuda pendiam yang satu ini. Ia adalah kader Rasulullah hasil binaan dan tempaan madrasah Arqam bin Arqam.

Mush'ab menerima tugas yang diamanahkan Rasulullah ke atas pundaknya. Jadilah ia seorang utusan dari Sang Utusan. Dengan segera, sesampainya di Yastrib, Mush'ab bersama para naqib (pimpinan kelompok) merencanakan langkah-langkah da'wah yang akan mereka lakukan. Untuk menghindari benturan langsung dengan masyarakat Yahudi, yang saat itu sangat geram karena mengetahui bahwa Nabi Terakhir ternyata bukan dari kalangan mereka, Mush'ab menetapkan untuk mempergunakan taktik da'wah secara sirriyyah (diam-diam). Disamping itu, ditetapkan untuk mempertinggi intensitas da'wah kepada beberapa kabilah, terutama Aus dan Khajraj, karena kedua kabilah ini dinilai sangat potensial dan merupakan kunci dalam memudahkan jalan da'wah.

Mush'ab bin Umair terjun langsung memimpin para naqib dalam berda'wah. Beliau berda'wah tanpa membagi-bagikan roti dan nasi atau jampi-jampi. Ia meyakini Islam ini adalah diynu lhaq, dan harus disampaikan dengan haq (benar) pula, bukan dengan bujukan apalagi paksaan. Mush'ab terkenal sangat lembut namun tegas dalam menyampaikan da'wahnya, termasuk ketika ia diancam dengan pedang oleh Usaid bin Khudzair dan Sa'ad bin Muadz, dua pemuka Bani Abdil Asyhal. Dengan tenang, Mush'ab berkata: "Mengapa anda tidak duduk dulu bersama kami untuk mendengarkan apa yang saya sampaikan? Bila tertarik, alhamdulillah, bila tidak, kami pun tidak akan memaksakan apa-apa yang tidak kalian sukai." Keduanya terdiam dan menerima tawaran Mush'ab, duduk mendengarkan apa yang dikatakannya. Mereka ternyata tidak hanya sekedar tertarik, dengan seketika keduanya bersyahadat, bahkan mereka kembali kepada kelompoknya dan mengajak mereka semua memeluk Islam.

Demikianlah, satu persatu kabilah-kabilah di Yastrib menerima Islam. Hampir semua anggota kedua kabilah besar: Aus dan Khajraj, mau dan mampu menerima Islam. Gaya hidup terasa mulai berubah di Yastrib. Lingkaran jama'ah muslim semakin melebar, hampir di setiap perkampungan ditemui halaqah-halaqah Al-Qur'an. Potensi ummat telah tergalang, namun demikian Mush'ab tidak lantas merasa berwenang untuk memutuskan langkah da'wah selanjutnya. Untuk itu Mush'ab mengirim utusan kepada Rasulullah untuk meminta pendapat beliau mengenai langkah da'wah selanjutnya, apakah perlu diadakan "show of force". Mush'ab bersama tujuh puluhan muslim Yastrib menuju Makkah dengan tujuan utama menemui Rasulullah SAW, untuk melaporkan hasil dan problema da'wah di Yastrib, serta mengantarkan para muslimin Yastrib untuk berbai'ah kepada Rasulullah SAW. Mush'ab tidak berlama-lama di kampung halamannya, karena tugasnya di Yastrib telah menanti. Beliau segera kembali bersama rombongan menuju ke Yastrib untuk semakin menggiatkan aktifitas da'wah, serta mempersiapkan kondisi bila sewaktu-waktu Rasulullah dan muslimin Makkah berhijrah ke Yastrib. Penerapan nilai-nilai Islam di Yastrib berjalan mulus, murni dan konsekuen. Kaum Yahudi tidak banyak berbicara, mereka melihat kekuatan muslimin yang semakin besar, sulit untuk dipecah. Singkatnya, saat itu, kota Yastrib dan mayoritas penduduknya telah siap secara aqidah dan siyasah (politik). Mereka dengan antusias menantikan kedatangan Rasulullah dan muslimin Makkah.

Akhirnya, sampailah para muhajirrin dari Makkah di Yastrib, yang diganti namanya menjadi Madinatu nNabi, kartinya Kota Nabi, disingkat Madinah. Islam berkembang semakin luas dan kuat. Mush'ab mendapatkan syahidnya di medan pertempuran Uhud dalam usia belum lagi 40 tahun.. Rasulullah sangat terharu sampai menitikkan air mata ketika melihat jenazah Mush'ab. Rasulullah membaca:
-- MN ALMWaMNYN RJAL SHDQWA MA 'AAHDWA ALLH 'ALYH FMNHM MN QDHY NhBH WMNHM MN YNZHR WMA BDLWA TBDYLA (S. AL AhZAB, 23), dibaca: minal mu'mini-na rija-lun shadaqu- ma- 'a-haduLla-ha 'alayhi faminhum man qdha- nahbahu- waminhum may yanzhiru wama- baddalu- tabdi-lan, artinya: Sebagian mu'min ada yang telah menepati janji mereka kepada Allah, sebagian mereka mati syahid, sebagian lainnya masih menunggu, dan mereka memang tidak pernah mengingkari janji. (33:23). Semoga Allah Rabbul Jalil merahmati Mush'ab al-Khair bin 'Umair. WaLla-hu a'lamu bishshawab

Jumat, 02 September 2011

Usulan Persamaan Penetapan 1 syawal


Persamaan penentuan 1 Ramadan (awal puasa) setiap tahun selalu sama. Namun ketika menetapkan perayaan lebaran 1 Idul Fitri selalu berbeda dan banyak konflik pelik di masyarakat. Padahal jika umat Islam sadar dengan penuh, seluruh peradaban Islam itu berasal dari kota suci, yakni Madinah dan Makkah di Arab Saudi.
Bahkan sejak zaman nabi Muhammad hingga sekarang, di dua kota itu tidak pernah keliru menentukan pelaksanaan 1 Ramadan dan 1 Syawal. Mengapa justru di Indonesia sering terjadi perbedaan? Hal ini disesalkan oleh Ketua Majelis Pimpinan Cabang Forum Silaturahmi Ta'mir Masjid dan Musholla Indonesia Kota Batam (MPC FAHMI TAMAMI), Ustaz Basir Daeng Masabbi.
Kepada Tribun Batam, Minggu (28/8/2011), selepas salat tarawih di Masjid Sirathal Mustakim Greenland Batam Centre, Ustaz Basir Daeng Masabbi perlu meluruskan akan masalah ini. Tujuannya supaya umat Islam tidak keliru menyikapi persoalan yang selalu tidak pernah beres setiap tahunnya. Dia menjelaskan antara Arab Saudi dengan Indonesia terpaut waktu sekitar 4 jam.
"Arab Saudi dengan Indonesia, khususnya Batam ini terpaut sekitar 4 jam. Jika di Madinah atau Makkah pukul 6.00 pagi maka di Batam pukul 10.00 wib dan tidak ada perbedaan hari. Begitu juga dengan negara paling jauh, misalnya Amerika hanya terpaut sekitar 8 jam dan harinya saat itu sama. Di Arab Senin maka di Batam juga Senin," tegas Ustaz Basir Daeng Massabi.
Artinya apa, lanjut dia, jika di Arab Saudi merayakan Idul Fitri, tentunya di Indonesia juga harus melakukan hal yang sama. Karena di sini hanya terjadi perbedaan jam dan bukan terjadi perbedaan hari. Lantas mengapa terjadi perselisihan, jika di Arab Saudi sudah 1 Syawal tetapi mengapa di Indonesia belum? Menurut dia, umat Islam harus berkiblat ke Madinah atau Makkah.
"Satu lagi, 1 Syawal itu hukumnya haram untuk berpuasa. Jika haram maka jelas berdosa, kemudian siapa yang sudi memikul dosanya?," ujar Ustaz Basir Daeng Massabi dengan nada tinggi.
Dari kacamata Ustaz Basir Daeng Masabbi, 1 Syawal merupakan ketetapan Allah sejak zaman 'azali' berdasarkan 'sunnatullah' yang tidak akan pernah meleset sedikitpun. Hanya saja, umat Islam terlalu dikotomi. Ingat, kata dia, setiap tahun masehi umat Islam selalu taat dan tidak pernah pernah berselisih pendapat tentang 25 Desember atau yang lainnya.
Namun kenyataannya, sampai sekarang ini umat Islam sendiri lebih takut kepada 'kepentingan' manusia. Yang ada justru tidak takut kepada hukum Allah itu sendiri. Makanya sering timbul bencana alam atau wabah melanda negeri ini. Padahal jika ditilik, bulan, bumi, dan matahari hanya ada satu jumlahnya. Kiblat umat Islam hanya kepada Madinah dan Makkah al Mukaramah.
Untuk itu perlu disadari bersama, lanjut dia, dari dulu banyak 'tangan-tangan' yang tidak suka jika umat Islam bersatu. Mereka selalu ingin mencerai-beraikan keadaan umat Islam. Termasuk mencampuri hari raya kemenangan atau Idul Fitri itu sendiri. Padahal jika dirasakan, justru umat Islam itu sendiri yang rugi besar. Maka seyogianya perlu ketegasan dari para pemimpin.
"Pemimpin kita harus tegas dan tidak boleh tawar-menawar dalam masalah hukum Islam. Hukum Islam itu bukan Nabi Muhammad yang membuat, tetapi Allah yang menentukan. Rasulullah hanya sebagai perantara penyampaian hukum Allah itu," tegas Ustaz Basir Daeng Masabbi.
Kemudian bagaimana dengan keadaan umat Islam sekarang ini yang sebentar lagi merayakan Idul Fitri? Menurut dia, solusi umat Islam harus kembali kepada Makkah dan Madinah. Artinya, selama bertahun-tahun salat selalu menghadap arah kiblat di Makkah, tentunya untuk Idul Fitri juga harus mengikuti mereka. Tidak ada alasan lain kecuali tunduk dan mematuhinya.
"Tidak ada solusi lain kecuali mengikuti keputusan ulama yang shahih dari Arab Saudi. Kita harus melakukan hal ini agar selamat di dunia dan akhirat. Sebab mereka di sana yang selalu kita ikuti," imbuh Ustaz Basir Daeng Masabbi menguraikan.
Untuk itu, dia mengimbau umat Islam di Batam dan Kepri untuk melangsungkan Idul Fitri harus mengikuti Arab Saudi. Sebab Madinah dan Makkah itu sendiri merupakan kiblat (pijakan) yang tidak bisa ditawar lagi. Tetapi jika umat Islam masih 'ngeyel', maka dia berlepas tangan. Dalam hal ini, jika Pemerintah salah menetapkan Idul Fitri, maka Pemerintahlah yang harus memikul dosanya.

Menteri Agama tolak meminta maaf


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan pemerintah bakal konsisten dengan keputusan penetapan Idul Fitri 1432 H yang jatuh pada Rabu (31/8/2011). Lewat pernyataan itu, Suryadharma menepis kabar bahwa pemerintah mengakui kesalahan soal itsbat dan menyarakan umat muslim berbuka puasa pada Selasa (30/8/2011) lalu.
"Tidak ada (kabar pemerintah mengakui kesalahan). Tetap pemerintah konsisten," ungkap Suryadharma usai bersilahturahmi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/8/2011).
Suryadharma menyebutkan kabar pemerintah mengakui kesalahan soal itsbat adalah fitnah. Ketika kabar itu beredar luas di masyarakat, Suryadharma mengaku dihubungi wartawan apakah pemerintah akan minta maaf.
"Lah, minta maaf salahnya di mana? Tidak ada yang salah," tegasnya. Selain itu, Suryadharma juga membantah pernyataan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin yang mengatakan suara Muhammadiyah tidak didengar dalam sidang itsbat yang digelar di kantor Kementerian Agama, Jalan Pejambon, Jakarta, pada Senin (29/8/2011) lalu. Menurutnya, hal tersebut hanya pendapat Din sendiri.
"Utusan resmi Muhammadiyah yang ikut sidang itsbat mengatakan bahwa muhammadiyah menghormati bagi yang berpandangan 1 Syawal jatuh pada 31 agustus, hari Rabu. Namun kami minta izin untuk melaksanakan idulfitri pada hari selasa," tutur Suryadharma.
Lebih lanjut, Suryadharma lagi-lagi menyangkal jika penetapan Idul Fitri 1432 H yang jatuh pada Rabu (31/8/2011) merupakan keputusan yang cenderung memihak ormas tertentu. Dalam sidang itsbat, kata Suryadharma, ada 12 perwakilan ormas yang memberikan komentar terhadap laporan-laporan yang melaksanakan ruqyat di banyak titik, lebih dr 90 titik.
"Itu kan dibacakan, termasuk keputusan resmi organisasi. Juga pandangan majelis ulama. 12 (perwakilan ormas) setujui hari rabu," imbuhnya.

Pasukan yang menangkap Usama , tertembak

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - The Associated Press dalam laporan eksklusifnya menuliskan, lebih dari 20 anggota Navy SEAL dari unit yang menewaskan Osama bin Laden berada di antara mereka hilang dalam kecelakaan helikopter di Afghanistan.
Operator dari Tim SEAL Enam diterbangkan oleh awak Resimen Penerbangan Operasi Khusus 160. Informasi itu didapat AP dari satu mantan pejabat AS. Keduanya berbicara dengan syarat anonim karena keluarga masih sedang diberitahu tentang kehilangan orang yang mereka cintai.

Sebelumnya, kantor berita ini melaporkan sebuah helikopter militer jatuh di Afghanistan timur, menewaskan 31 tentara AS dan tujuh personel operasi khusus pasukan Afghanistan. Seorang pejabat Amerika mengatakan kemungkinan helikopter itu ditembak jatuh, dalam insiden tunggal paling mematikan bagi pasukan Amerika dalam perang selama satu dekade ini.
Taliban menyatakan bahwa mereka menjatuh helikopter dengan api roket. Dikatakan reruntuhan pesawat itu bertebaran di TKP.
NATO membenarkan kecelakaan semalam terjadi dan bahwa hal itu  "adalah akibat  kegiatan musuh di daerah itu." Namun mereka menolak untuk merilis rincianpara korban.
"Kami sedang dalam proses mengakses fakta," kata Angkatan Udara AS Kapten Justin Brockhoff, juru bicara NATO.
Presiden Barack Obama telah menyatakan berduka atas kematian pasukan terbaik AS itu. Ia menyebut kecelakaan berfungsi sebagai pengingat dari "pengorbanan luar biasa" yang dibuat oleh militer AS dan keluarga mereka. Ia mengatakan Amerika berduka bagi "warga  Afghanistan yang tewas bersama tentara kami."

Minggu, 28 Agustus 2011

Siapa saja yang berhak menerima zakat fitrah?


Jawaban untuk orang yang berhak menerima zakat fitrah

Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan  … sebagai makanan bagi orang miskin ….” (Hr. Abu Daud; dinilai hasan oleh Syekh Al-Albani)
Hadis ini menunjukkan bahwa salah satu fungsi zakat fitri adalah sebagai makanan bagi orang miskin. Ini merupakan penegasan bahwa orang yang berhak menerima zakat fitri adalah golongan fakir dan miskin.
Bagaimana dengan enam golongan yang lain?
Dalam surat At-Taubah, Allah berfirman,
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ  (التوبة: 60
Sesungguhnya, zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mualaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah, dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah.” (Qs. At-Taubah:60)
Ayat di atas menerangkan tentang delapan golongan yang berhak menerima zakat. Jika kata “zakat” terdapat dalam Alquran secara mutlak, artinya adalah ‘zakat yang wajib’. Oleh sebab itu, ayat ini menjadi dalil yang menguraikan golongan-golongan yang berhak mendapat zakat harta, zakat binatang, zakat tanaman, dan sebagainya.
Meskipun demikian, apakah ayat ini juga berlaku untuk zakat fitri, sehingga delapan orang yang disebutkan dalam ayat di atas berhak untuk mendapatkan zakat fitri? Dalam hal ini, ulama berselisih pendapat.
Pertama, zakat fitri boleh diberikan kepada delapan golongan tersebut. Pendapat ini adalah pendapat mayoritas ulama. Mereka berdalil dengan firman Allah pada surat At-Taubah ayat 60 di atas. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menamakan zakat fitri dengan “zakat”, dan hukumnya wajib untuk ditunaikan. Karena itulah, zakat fitri berstatus sebagaimana zakat-zakat lainnya yang boleh diberikan kepada delapan golongan. An-Nawawi mengatakan, “Pendapat yang terkenal dalam mazhab kami (Syafi’iyah) adalah zakat fitri wajib diberikan kepada delapan golongan yang berhak mendapatkan zakat harta.” (Al-Majmu’)
Kedua, zakat fitri tidak boleh diberikan kepada delapan golongan tersebut, selain kepada fakir dan miskin. Ini adalah pendapat Malikiyah, Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah, dan Ibnul Qayyim. Dalil pendapat kedua:
  1. Perkataan Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitri … sebagai makanan bagi orang miskin ….” (Hr. Abu Daud; dinilai hasan oleh Syekh Al-Albani)
  2. Berkaitan dengan hadis ini, Asy-Syaukani mengatakan, “Dalam hadis ini, terdapat dalil bahwa zakat fitri hanya (boleh) diberikan kepada fakir miskin, bukan 6 golongan penerima zakat lainnya.” (Nailul Authar, 2:7)
  3. Ibnu Umar mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan zakat fitri dan membagikannya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Cukupi kebutuhan mereka agar tidak meminta-minta pada hari ini.’” (Hr. Al-Juzajani; dinilai sahih oleh sebagian ulama)
  • Yazid (perawi hadis ini) mengatakan, “Saya menduga (perintah itu) adalah ketika pagi hari di hari raya.”
  • Dalam hadis ini, ditegaskan bahwa fungsi zakat fitri adalah untuk mencukupi kebutuhan orang miskin ketika hari raya. Sebagian ulama mengatakan bahwa salah satu kemungkinan  tujuan perintah untuk mencukupi kebutuhan orang miskin di hari raya adalah agar mereka tidak disibukkan dengan memikirkan kebutuhan makanan di hari tersebut, sehingga mereka bisa bergembira bersama kaum muslimin yang lainnya.
Di samping dua alasan di atas, sebagian ulama (Ibnul Qayyim) menegaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat radhiallahu ‘anhumtidak pernah membayarkan zakat fitri kecuali kepada fakir miskin. Ibnul Qayyim mengatakan, “Bab ‘Zakat Fitri Tidak Boleh Diberikan Selain kepada Fakir Miskin’. Di antara petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah mengkhususkan orang miskin dengan zakat ini. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah membagikan zakat fitri kepada seluruh delapan golongan, per bagian-bagian. Beliau juga tidak pernah memerintahkan hal itu. Itu juga tidak pula pernah dilakukan oleh seorang pun di antara sahabat, tidak pula orang-orang setelah mereka (tabi’in). Namun, terdapat salah satu pendapat dalam mazhab kami bahwa tidak boleh menunaikan zakat fitri kecuali untuk orang miskin saja. Pendapat ini lebih kuat daripada pendapat yang mewajibkan pembagian zakat fitri kepada delapan golongan.” (Zadul Ma’ad, 2:20)
Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa orang yang berhak menerima zakat fitrahadalah fakir miskin saja.
Catatan:
Sebagian orang memberikan zakat fitri untuk pembangunan masjid, rumah sakit Islam, yayasan-yayasan Islam, atau pemuka agama. Apa hukumnya?
  • Jika kita mengambil pendapat bahwa zakat fitri hanya boleh diberikan kepada fakir miskin maka memberikan zakat fitri kepada masjid, yayasan Islam, atau tokoh masyarakat yang bukan orang miskin itu termasuk tindakan memberikan zakat kepada sasaran yang tidak berhak. Sebagian ulama menerangkan bahwa memberikan zakat kepada golongan yang tidak berhak itu dinilai sebagai tindakan durhaka kepada Allah dan kewajibannya belum gugur. Artinya, zakat fitrinya harus diulangi.
  • Jika kita bertoleransi terhadap pendapat yang membolehkan pemberian zakat fitri kepada semua golongan yang delapan maka perlu diketahui bahwasanya masjid, yayasan Islam, atau pemuka agama tidaklah termasuk dalam delapan golongan tersebut. Masjid atau yayasan tidak bisa digolongkan sebagai “fi sabilillah”.
  • Demikian pula terkait pemuka agama. Jika dia orang yang berkecukupan maka dia tidak berhak diberi maupun menerima zakat karena zakat ini adalah hak orang fakir miskin. Jika ada pemuka agama atau tokoh masyarakat yang menerima zakat atau bahkan meminta zakat maka berarti dia telah menyita hak orang lain.
Allahu a’lam.
Disusun oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah).
Artikel www.KonsultasiSyariah.com

Amalan yang tidak bisa itikaf

Setiap kali memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah SAW senantiasa beri’tikaf di dalam masjid. Beliau meninggalkan semua pekerjaan duniawi dan menyibukkan diri dalam ibadah mahdhah. Seluruh waktu, pikiran, dan tenaganya dicurahkan untuk taqarrub, mendekatkan diri kepada Allah SWT. Beliau juga melibatkan anak dan istri-istri beliau dalam kekhusyu’an ibadah.

I’tikaf selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan adalah amal kebajikan yang senantiasa dijaga oleh Rasulullah SAW. Pada tahun beliau wafat, beliau bahkan beri’tikaf selama dua puluh hari. Tidak heran apabila para ulama menjelaskan bahwa hokum I’tikaf adalah sunnah muakkadah. I’tikaf sudah semestinya menjadi amalan andalan orang-orang shalih, sebagai satu sarana utama untuk meraih lailatul qadar.

Dari Aisyah RA berkata: “Nabi SAW senantiasa beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, sampai Allah SWT mewafatkan beliau. Sepeninggal beliau, istri-istri beliau juga melakukan I’tikaf.” (HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172)

Dari Abu Hurairah RA berkata: “Dalam setiap bulan Ramadhan, Nabi SAW melakukan I’tikaf selama sepuluh hari. Namun pada tahun kewafatannya, beliau SAW melakukan I’tikaf selama dua puluh hari.” (HR. Bukhari no. 2044)

Banyak kaum muslimin yang telah mengetahui kesunahan dan keutamaan I’tikaf. Mereka juga memiliki niat yang tulus untuk melakukannya. Hanya saja, berbagai kendala menghalangi mereka dari I’tikaf. Ada yang harus bekerja keras untuk menafkahi keluarganya. Ada yang harus pergi kesana kemari untuk mengajar dan berdakwah. Ada yang harus masuk sekolah. Ada yang sakit keras atau bepergian jauh. Ada yang memanggul senjata di medan ribath dan jihad. Dan kendala-kendala lainnya.

Islam adalah agama yang mudah dan memberi kemudahan kepada umatnya. I’tikaf di masjid memang sunah muakkadah yang sangat efektif untuk taqarrub dan meraih lailatul qadar. Sungguh beruntung dan berbahagialah orang yang mampu melakukannya. Namun bagi orang-orang yang tidak mampu beri’tikaf karena ada udzur syar’i, Islam juga telah memberi banyak alternatif amalan yang tak kalah keutamaannya dari I’tikaf. Gerangan apa sajakah amalan alternatif tersebut? Berikut ini sebagian di antaranya.

Pertama, menyediakan makanan berbuka atau makanan sahur untuk orang yang beri’tikaf.

Jika kita menyediakan makanan berbuka atau makanan sahur untuk orang yang melakukan shaum dan I’tikaf, niscaya kita akan mendapatkan pahala yang sama dengan pahala shaum dan I’tikafnya. Berdasar hadits shahih,

 

Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani RA dari Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa memberi makanan berbuka kepada orang yang melakukan shaum, maka baginya seperti pahala orang yang shaum, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang shaum.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, Ahmad, dan Ibnu Hibban. At-Tirmidzi berkata: Hadits ini hasan shahih)

Kedua, memenuhi kebutuhan sesama muslim yang mengalami kesulitan hidup.

Banyak saudara kita, umat Islam, yang lemah dan miskin. Mereka kekurangan makanan, kehilangan tempat tinggal atau pekerjaan, sakit keras namun tidak mampu berobat, dan mengalami kesusahan lainnya. Menolong mereka dengan memenuhi kebutuhan mereka adalah amal kebajikan yang pahalanya begitu besar. Pahalanya bahkan lebih utama dari I’tikaf selama sebulan penuh. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits,

Dari Ibnu Umar RA bahwasanya ada seorang sahabat mendatangi Rasulullah SAW dan bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling dicintai Allah SWT? Dan apakah amalan yang paling dicintai Allah SWT?” Beliau SAW menjawab, “Orang yang paling dicintai Allah adalah  orang yang paling memberi manfaat kepada sesama manusia. Adapun amalan yang paling dicintai Allah SWT adalah engkau menggembirakan hati seorang muslim, atau engkau menghilangkan sebuah kesulitan hidupnya, atau engkau melunaskan hutangnya, atau engkau hilangkan kelaparannya. Sungguh aku berjalan untuk memenuhi kebutuhan seorang saudara muslim lebih aku senangi daripada aku beri’tikaf di masjid Madinah ini (masjid Nabawi) selama satu bulan penuh.” (HR. Ibnu Abi Ad-Dunya dalam Qadha-u Hawaij no. 36, Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jam Al-Awsath no. 6204, Al-Mu’jam Ash-Shaghir no. 862, dan Al-Mu’jam Al-Kabir no. 13472. Dinyatakan hasan li-ghairih dalam tahqiq Al-Mu’jam Al-Kabir dan Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 2623. Dinyatakan shahih li-ghairih oleh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 906)

Ketiga, memanggul senjata dalam ibadah ribath, yaitu berjaga-jaga di daerah perbatasan kaum muslimin dengan daerah musuh, untuk menjaga keamanan kaum muslimin dari serangan musuh-musuh Islam.

Berbahagialah kaum muslimin yang berjihad di Afghanistan, Pakistan, Kashmir, Chechnya, Dagestan, Irak, Palestina, Yaman, Somalia, Tajikistan, dan tempat-tempat lainnya. Kaum muslimin yang lain merasakan ketenangan suasana tarawih, witir, tadarus Al-Qur’an, dan i’tikaf. Pada saat yang sama, mujahidin harus senantiasa memeluk erat senjatanya dan berjaga setiap saat. Mereka melalui waktu mereka dalam ribath dan jihad demi menegakkan syariat Allah dan membela kaum muslimin dari tentara Yahudi, Nashrani, musyrikin, dan murtadin.

 

Demikian beratnya tugas mereka, sehingga nyawa mereka setiap saat menjadi taruhannya. Allah Yang Maha Pemurah menilai setiap malam yang mereka lalui dalam ribath dan jihad tersebut sebagai malam yang lebih baik dari lailatul qadar. Allahu Akbar wa lillahi al-hamdu! Sebagaimana dijelaskan dalam hadits,

Dari Ibnu Umar RA bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Maukah aku beritahukan kepada kalian satu malam yang lebih utama dari lailatul qadar? Itulah (malam yang dilalui oleh) seorang (mujahid) yang berjaga di daerah (perbatasan dengan daerah musuh) yang ditakuti. Boleh jadi, dengan berjaga itu ia tidak bisa kembali kepada keluarganya lagi.” (HR. Ibnu Abi Syaibah no. 18962, An-Nasai dalam As-Sunan Al-Kubra no. 7637, Al-Hakim no. 2382, dan Al-Baihaqi no.16918. Dinyatakan shahih oleh Al-Hakim dan Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 2811)

Inilah sebagian amalan hebat yang selayaknya menjadi andalan bagi setiap muslim yang belum mampu melaksanakan sunah Nabi SAW; i’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Semoga Allah SWT memberi taufiq kita semua kepada semua ucapan dan amalan yang Allah cintai dan ridhai. Amien.Wallahu a’lam bish-shawab

arrahmah.com
 gambar dari : hizbut-tahrir.or.id

Rabu, 24 Agustus 2011

Merencanakan Pernikahan Islami

Oleh:
Muhammad Sholeh Drehem, Lc, M.Ag
Ketua Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Jawa Timur
Pernikahan bagi seorang manusia adalah kebutuhan dan kewajiban yang tak bisa terlepaskan begitu saja. Pernikahan tidak semata-mata proses ijab qabul ataupun sekedar legalisasi syahwat. Pernikahan adalah ikatan yang menyatukan cara pandang, prinsip dan yang terpenting adalah proses untuk membangun peradaban yang lebih baik.
Ada beberapa hal yang semestinya diketahui dan dipersiapkan oleh mereka yang akan menikah. Persiapan yang matang menentukan keharmonisan bagi kelangsungan pernikahan. Ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan. Pertama adalah persiapan kekuatan ruhaniah. Sebagaimana yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, bagi mereka yang akan menikah hendaklah taqwa dijadikan prioritas untuk ditingkatkan.
Selanjutnya adalah persiapan terkait dengan kesyariannya. Menurut Sholeh mengikuti aturan syar’i dalam menjalankan proses pernikahan maupun berumah tangga sangatlah penting. Bila dari awal hal ini diabaikan maka keharmonisan dalam keluarga akan terganggu. Misalnya, jika menikah dan masih tinggal di rumah mertua, maka aturan mengenai hubungan dengan mertua, ipar dan sanak keluarga yang lain haruslah dipahami dan diamalkan dengan baik.
Persiapan ketiga yang tak kalah penting adalah fikri. Seseorang dengan pemahaman ilmu yang baik mengenai seluk beluk pernikahan akan lebih mudah dan terarah dalam membina keluarga. Ilmu-ilmu pernikahan yang semestinya dipahami antara lain adalah membangun rumah tangga yang islami, mendidik anak, hingga berinteraksi dengan pasangan.
Persiapan keempat yang sebaiknya terpenuhi adalah persiapan jasadiyah. Seorang wanita menyukai laki-laki yang memiliki kekuatan dan ketangguhan jasad yang baik. Hal ini penting karena bagaimanapun seseorang akan merasa aman bila dilindungi oleh orang yang dianggap lebih kuat.
Persiapan pribadi terakhir yang penting adalah persiapan finansial. Bukan berarti harus dalam keadaan kaya terlebih dahulu baru menikah. Melainkan berkecukupan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Bagi seorang suami yang terpenting adalah semangat kerja untuk mencari rezeki halal bagi keluarga.
Persiapan orang tua
Peran orang tua dalam mempersiapkan anaknya untuk menikah menjadi faktor penting yang sangat bepengaruh bagi masa depan anaknya. Sholeh menilai setiap orang tua semestinya jeli dalam melihat perkembangan anak-anaknya. Anak yang memiliki kecenderungan untuk menikah akan memperlihatkan perilaku yang berbeda dengan anak yang belum memilikinya. Komunikasi dengan anak adalah kunci penting bagi orang tua guna memberikan pendidikan mengenai pernikahan.
Satu hal yang juga harus dipahami adalah perihal walimahan (resepsi pernikahan). Tidak sedikit orang yang memaksakan resepsi dengan mewah, padahal kemampuan yang dimiliki tidak seimbang. Rasulullah mengatakan adakanlah walimahan meskipun dengan satu ekor kambing. Ini berarti resepsi tersebut disesuaikan dengan kemampuan masing-masing tidak perlu dipaksakan.***

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...